Pemimpin sebuah sekte evangelis kecil di Florida, Terry Jones, menggegerkan dunia saat mengkampanyekan ‘International Burn a Quran Day' atau 'Hari Pembakaran Al Quran Sedunia' untuk memperingati tragedi 11 September. Tak hanya umat muslim yang marah dibuatnya, jutaan pemeluk agama lain di seluruh dunia pun mengutuk rencana itu.
Pembakaran akhirnya batal dilakukan, meski Jones berdalih rencana itu ditangguhkan hingga ada kesepakatan "barter" dengan pemindahan lokasi rencana pembangunan Islamic Center di dekat Ground Zero di New York.
Kini, Jones kembali bikin sensasi. Ia dikabarkan menagih mobil yang dijanjikan seorang dealer mobil. Apa hubungannya?
Adalah Brad Benson, penjual mobil di New Jersey yang pernah mengiming-imingi Jones sebuah mobil baru jika ia tak jadi membakar Quran. Ini dinyatakan Benson dalam sebuah iklan yang unik di radio. Namun, Benson tak mengira iklan itu bakal ditanggapi serius. Dia terkejut alang-kepalang ketika suatu hari seorang perwakilan Jones menelepon dan menagih Hyunday Accent 2011 seharga US$14.200 kepadanya.
"Kata mereka, kecuali aku beriklan palsu, mereka ingin mengambil hadiah mobil yang dijanjikan," kata Benson seperti diberitakan Associated Press, Sabtu, 16 Oktober 2010.
Awalnya, Benson ragu dan menyangka itu adalah telepon hoax belaka. Iseng, Benson lalu meminta agar Jones mengirimkan foto kopi surat izin mengemudinya.
Dan eh, benar saja, tak lama kemudian ia dikirimi SIM Terry Jones.
Padahal, kata Benson, sebenarnya ketika itu dia hanya beriklan menawari Jones menggunakan mobil anyar itu gratis selama setahun saja, bukan memberikannya. "Saat itu aku pikir hal itu yang terbaik untuk bangsa ini," katanya.
Padahal, kata Benson, sebenarnya ketika itu dia hanya beriklan menawari Jones menggunakan mobil anyar itu gratis selama setahun saja, bukan memberikannya. "Saat itu aku pikir hal itu yang terbaik untuk bangsa ini," katanya.
Namun, Benson memilih mengalah. Dia relakan mobil itu berpindah tangan. Alasan utamanya, dia tak mau dikait-kaitkan dengan sepak-terjang pemimpin sekte radikal itu. Dia juga mengaku terpaksa melakukannya, sebab berdasarkan jajak pendapat yang ia lakukan, 2.600 pendengar radio berpendapat bagaimanapun dia harus menepati janji.
Bagaimana dengan Jones sendiri? Benarkan dia membarter rencana sintingnya demi sebuah Hyundai?
Tentu saja ia membantah. Kata Jones, mobil bukan alasan. Ia berdalih baru mengetahui adanya tawaran itu beberapa minggu setelah 11 September. Kata dia, mobil itu akan ia sumbangkan kepada sebuah organisasi yang membantu proses pemulihan wanita muslim yang menjadi korban kekerasan. "Kami tidak ingin menarik keuntungan dari ini. Mobil itu bukan untuk kami ," kata dia kepada AP.
Jones harus mengambil sendiri mobil itu di South Brunswick setelah mengisi beberapa dokumen. Belum diketahui kapan mobil akan diserahterimakan.
Bagaimana dengan Jones sendiri? Benarkan dia membarter rencana sintingnya demi sebuah Hyundai?
Tentu saja ia membantah. Kata Jones, mobil bukan alasan. Ia berdalih baru mengetahui adanya tawaran itu beberapa minggu setelah 11 September. Kata dia, mobil itu akan ia sumbangkan kepada sebuah organisasi yang membantu proses pemulihan wanita muslim yang menjadi korban kekerasan. "Kami tidak ingin menarik keuntungan dari ini. Mobil itu bukan untuk kami ," kata dia kepada AP.
Jones harus mengambil sendiri mobil itu di South Brunswick setelah mengisi beberapa dokumen. Belum diketahui kapan mobil akan diserahterimakan.